Klaher, permainan yang kian tertelan zaman


Mungkin sebagian kita ada yang asing dengan permainan ini, terutama yang tinggal di daerah perkotaan yang kini lebih cenderung ke permainan Teknologi seperti Playstation, GameOnline, internet dan segala sesuatu yang berbau tekno.

Saya akan sedikit mengangkat untuk mengenang permainan yang waktu saya masih kecil sangat tenar terutama pada saat bulan puasa. Mainan ini terbuat dari kayu dengan roda dari klaher atau kerennya disebut bearing.

Permainan yang sudah saya kenal dari kelas 1 SD ini mulai tertelan zaman karena kalah saing dengan permainan canggih zaman sekarang, disaat itu memang kreatifitas diperlukan untuk membuat permainan ini. Saya yang saat itu masih ikut-ikutan karena memang belum bisa membuat hanya bisa menunggu antrian untuk meminjam milik teman yang dibuatkan oleh kakak nya.

Dan itu berlanjut ketika saya dan orang tua pindah rumah ke daerah baru yang lebih ke pinggiran kota, dan karena sangat tertarik dengan permainan ini dan tak ingin mengantri seperti dulu saat masih dirumah yang lama, saya berkeinginan untuk punya sendiri. Tapi gimana buatnya, keterampilan masih minim dan peralatan yang dibutuhkanpun belum siap. Disaat semua itu berkecamuk diikepala, teman memberitahukan kalo milik temannya yang lain ingin dijual karena dilarang bermain lagi oleh orang tuanya.

Dengan semangat menggebu akhirnya saya bertanya berapa harga untuk klaher miliknya, dan harga yang diberikan adalah 1000 rupiah. Bayangkan saja dengan uang saku yang dulu saya terima hanya 100 rupiah berarti 10x lipat dengan harganya, sempat berfikir dengan uang yang harus dikeluarkan untuk klaher itu namun akhirnya saya ambil juga dengan niat bahan percontohan buat yang baru. Ehh, ternyata musim cepat berganti, sebelum klaher yang baru selesai musim sudah berganti dengan permainan layangan dan semua itu akhirnya teronggok tak berguna.

Penulis: Yan shu

" Menyempatkan waktu untuk membaca, berarti memberi kesempatan kita membuka jendela dunia "

6 tanggapan untuk “Klaher, permainan yang kian tertelan zaman”

Tinggalkan Balasan ke Yan shu Batalkan balasan