Don’t judge someone by its cover


Dalam suatu keadaan gw percaya dengan pernyataan don’t judge a book from the cover, tapi dimanapun orang saat awal melihat sesuatu itu terlebih dahulu melihat cover, apabila dirasa cover cukup menarik maka orang tersebut akan memutuskan membaca atau bahkan membelinya.

Apabila compare dengan kehidupan manusia bisa gw contohin begini, seorang cewek yang mau mengenalkan pacar barunya kepada orang tuanya yang kala itu malam minggu untuk jadwal ngapel, dan cowok itu hadir dengan rambut gondrong style metal, kaos oblong dan jaket kulit lusuh dan jelana jeans belel bolong sana-sini. Kalian pasti tahu apa tanggapan orang tua mengenai pacar baru yang baru dikenalkan anaknya itu, yang pasti orang tua itu akan berfikir agar anaknya tidak lagi dekat dengan ‘orang itu’ dengan tampilan awal aja udah ga meyakinkan.

Contoh lainnya, kalo kondisinya dibalik dari cerita diatas yaitu cowok mau mengenalkan pacarnya ke orang tuanya, sedangkan style cewek itu dengan belahan dada terbuka, sedangkan celana tidak sampai sejengkal dari pinggul. Apakah kalian yakin orang tua cowok itu akan tetap berfikir positif memiliki dasar agama dan etika yang mumpuni ???

Bukan hanya orang tua, kalo misalnya dijalan kita bertemu dengan cewek yang seperti itu pasti kita akan berfikiran sama : ahh, cewek murahan !! || kenapa murahan ?? || Nah, ntu buktinya diobral || apaan yang diobral ? || entu, dada diobral,,Paha diobral, murahan kan !! berarti mahalan sayap daripada paha sma dada ?? || Emang Fried chicken…||

Bagaimanapun orang lain yang menilai kita dan baik-buruknya kita menyandang ‘muka’ orang tua.

Penulis: Yan shu

" Menyempatkan waktu untuk membaca, berarti memberi kesempatan kita membuka jendela dunia "

8 tanggapan untuk “Don’t judge someone by its cover”

  1. setuju. tampilan luar pasti sedikit-banyaknya berasal dari dalam diri. tapi gak ada salahnya juga memberi kesempatan mencari tahu hal-hal baik yang dimiliki sesuatu/seseorang untuk investigasi lebih lanjut. 😛

    1. Betul, Tapi cover merupakan cerminan dari seseorang, apalagi cenderung negatif. Yang positif aja orang masih suka negatif thinking apalagi memang menampilkan yg negatif too. (menurut anak muda, yaaa.. Hehehe)

  2. banyak juga khan orang orang yang berpenampilan alim tapi tingkah lakunya justru sebaliknya, menggunakan penampilan buat menutupi keburukannya

Jangan lupa "Like" dulu ya :